Category Archives: Pendidikan

Menyoal Kisi-Kisi UKG (Uji Kompetensi guru) 2015

Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 segera digelar pada tanggal 9 – 27 November 2015. Seiring dengan itu para guru sudah mulai berburu soal-soal UKG. Banyak sekali blog yang meemposting soal-soal UKG yang katanya sesuai dengan kisi-kisi UKG 2015. Memang yang bikin soal sudah mempelajari kisi-kisi UKG 2015?

Kali ini saya tidak akan memposting masalah soal-soal UKG atau bank soal UKG atau soal prediksi UKG. Saya hanya menyoal tentang kisi-kisi UKG 2015. La kok menyoal kisi-kisi? Kapan belajarnya? Read the rest of this entry

Kaitan Kurikulum 2013 dan KTSP

Ketika saya memberikan materi diklat di beberapa sekolah, masih ada saja peserta yang belum memahami kaitan antara kurikulum 2013 dan KTSP. Saat ini sudah era Kurikulum 2013 kok masih ada materi diklat KTSP? Apa KTSP masih berlaku? Begitu pertanyaan yang sering muncul. Baiklah saya akan menguraikan kedudukan atau kaitan KTSP terhadap Kurikulum 2013.

Lazimnya penamaan kurikulum itu didasarkan pada tahun pemberlakuannya. Misal kurikulum yang diterapkan pada tahun 1975 disebut kurikulum 75, yang diterapkan pada tahun 1984 disebut kurikulum 84, yang diterapkan pada tahun 1994 disebut kurikulum 94, yang diterapkan pada tahun 2004 disebut kurikulum 2004. Nah untuk kurikulum 2004 juga disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang sering disebut KBK. Jadi kurikulum yang diberlakukan pada tahun 2004 boleh disebut kurikulum 2004 atau KBK.  Read the rest of this entry

Menyoal Kriteria Kelulusan Dari Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2014/2015

LJ-UNPada tahun pelajaran 2014/2015 terjadi perubahan yang sangat mendasar mengenai UN (Ujian Nasional). Fungsi UN tahun pelajaran 2014/2015 berbeda dengan tahun pelajaran sebelumnya. Fungsi UN tahun pelajaran 2014/2015 dituangkan dalam PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 68 PP Nomor 13 tahun 2015

Hasil UN digunakan sebagai dasar untuk: Read the rest of this entry

Cara Pendaftaran SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2015

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2015 diluncurkan pada Kamis 15 Januari 2015 di Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman Pintu I Senayan. SNMPTN merupakan pola seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru program sarjana berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan portofolio akademik.

Dalam acara Peluncuran SNMPTN 2015 tersebut, dipaparkan mengenai pelaksanaan SNMPTN 2015 oleh Ketua SNMPTN 2015, Ketua MRPTN, dan Menteri Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Muhammad Nasir. Dalam acara tersebut juga diputarkan video tutorial cara pendaftaran SNMPTN 2015 (video tersebut bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=mIhuvwML8jk).

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 ditentukan bahwa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2015 dapat dilakukan melalui tiga jalur, yaitu:

1.Jalur SNMPTN dengan kuota minimum 50% dari daya tampung;

2.Jalur SBMPTN dengan kuota minimum 30% dari daya tampung; dan

3.Jalur Mandiri yang diadakan masing-masing PTN dengan kuota maksimum 20% dari daya tampung.

Proses registrasi SNMPTN 2015 rencananya akan dibuka mulai tanggal 22 Januari 2015 mendatang. Pendaftaran dilakukan secara online pertama kali oleh Pihak Sekolah melalui situs resmi panitia http://pdss.snmptn.ac.id. Pada tahap ini, setiap Kepala Sekolah akan melakukan login untuk menginput data nilai siswa dari sekolahnya dan mengunduh password untuk siswa.

Proses pendaftaran akan dilanjutkan dengan verifikasi nilai dan pendaftaran ke Perguruan Tinggi oleh siswa. Siswa dapat login ke situs http://web.snmptn.ac.id mulai tanggal 13 Februari 2015 dengan memasukkan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN) dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah.

Membuat Deskripsi Yang Tepat Pada Rapor Kurikulum 2013

Berdasarkan permendikbud nomor 104 tahun 2014 bahwa rapor tidak hanya diisi dengan nilai, namun juga diberikan deskripsi untuk ketiga ranah yaitu deskripsi pengetahuan, deskripsi keterampilan dan deskripsi sikap. Membuat deskripsi pada nilai suatu mata pelajaran itu berdasarkan nilai setiap KD (Kompetensi Dasar). Dua orang siswa sama-sama dapat nilai 3,65 (misalnya) belum tentu deskripsinya sama, karena penguasaan terhadap KD-KD kedua siswa itu belum tentu sama.

Sebagai contoh, misalkan matematika terdapat 5 KD untuk pengetahuan, yaitu KD 3.1 sampai dengan KD 3.5. Bisa saja siswa pertama, KD 3.1 sampai dengan 3.4 SANGAT MENGUASAI, sedangkan KD 3.5 kategorinya MENGUASAI, sedangkan siswa kedua KD 3.1 MENGUASAI sedangkan KD 3.2 sampai dengan KD 3.5 SANGAT MENGUASAI. Jadi masing-masing siswa bisa jadi deskripsinya semuanya berbeda. Inilah yang menjadi salah satu alasan bahwa menulis deskripsi pada rapor kurikulum 2014 itu merepotkan, kecuali bila dibantu dengan aplikasi, sehingga deskripsi akan muncul otomatis. Read the rest of this entry

Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sudah menerbitkan kisi-kisi Ujian Nasinal (UN) tahun pelajaran 2014/2015. Jadi istilahnya bukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan), melainkan Kisi-Kisi. Memang bebrapa tahun lalu istilahnya menggunakan SKL, namun 3 tahun terakhir menggunakan istilah Kisi-Kisi. Selngkapnya Anda dapat mengunduh Kisi-Kisi UN (Ujian Nasional) tahun pelajaran 2014/2015 melalui tautan di bawah ini. Read the rest of this entry

Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan

Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan pada tahun pelajaran 2014/2015 sedikit berbeda dengan tahun pelajaran lalu. Pada dasarnya sama dengan tahun lalu hanya berbeda pada kriteria kelulusan UN (Ujian Nasioal). Bila Tahun pelajaran lalu untuk menentukan NA (Nilai Akhir) menggunakan rumus NA = 60% UN + 40% S. Untuk tahun pelajaran ini rumusnya adalah NA = 50% UN + 50% S, dengan ketentuan UN = Nilai UN sedangkan S = Nilai Sekolah. Nilai sekolah didapat dari 70% rata-rata nilai rapor ditambah dengan 30% nilai Ujian Sekolah.

Kriteria kelulusan peserta didik diatur dalam permendikbud nomor 144 tahun 2014 yang dapat Anda unduh melalui tautan ini

Ketidakjelasan Mengenai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Di Kurikulum 2013

Di kurikulum 2006 pantas disebut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) karena sebagian besar ketentuan-ketentuan dibuat oleh sekolah, misalnya silabus dibuat oleh sekolah, ketentuan kenaikan kelas, penentuan batas ketuntasa minimal (yang disbut KKM) juga ditentukan oleh sekolah. Di kurikulum 2013 memang juga disebut KTSP, namun kadar KTSPnya lebih rendah bila dibandingkan dengan kurikulum 2006.

Di kurikulum 2006 tegas dinyatakan bahwa sekolah harus membuat batasa ketuntasan sendiri yang tentu saja tidk sama dengan sekolah lain, yang kita kenal dengan istilah SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) yang kemudian berubah menjadi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Untuk menentukan KKM ini ada 3 kriteria yang menjadi acuan, yaitu Intake Siswa, Daya Dukung, dan Kompleksitas. Read the rest of this entry