Arsip Blog
Menggunakan Nilai Optimum Untuk Keterampilan Matematika, Sesuaikah?
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam Kurikulum 2013 setiap mata pelajaran terdiri dari 3 aspek, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk pengetahuan, bila 1 KD dinilai 2 kali atau lebih maka nilai akhir KD itu diambil adalah rerata dari nilai-nilai yang ada. Untuk keterampilan, bila 1 KD dinilai 2 kali atau lebih dengan teknik yang sama maka nilai akhir KD diambil yang optimum (paling tinggi).
Misal KD 4.1, dinilai sebanyak 3 kali dengan teknik praktik dan nilai yang didapat oleh seorang siswa misalnya 75, 80, dan 60, maka nilai yang diambil adalah 80 untuk KD 4.1. Hal ini menjadi pertanyaan, karena ini merupakan konsep baru dalam penilaian di Indonesia. Mengapa yang diambil adalah nilai optimum? Read the rest of this entry
Keterampilan Dalam Matematika
Dari sejak awal diberlakukan kurikulum 2013 timbul pertanyaan keterampilan dalam matematika sebenarnya seperti apa? Dalam mata pelajaran fisika, bilogi, kimia atau pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga dapat mudah dipahami aspek keterampilannya.
Untuk membahas keterampilan dalam matematika terlebih dahulu kita baca dan pahami permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang berbunyi seperti ini: Read the rest of this entry
Membuat Deskripsi Yang Tepat Pada Rapor Kurikulum 2013
Berdasarkan permendikbud nomor 104 tahun 2014 bahwa rapor tidak hanya diisi dengan nilai, namun juga diberikan deskripsi untuk ketiga ranah yaitu deskripsi pengetahuan, deskripsi keterampilan dan deskripsi sikap. Membuat deskripsi pada nilai suatu mata pelajaran itu berdasarkan nilai setiap KD (Kompetensi Dasar). Dua orang siswa sama-sama dapat nilai 3,65 (misalnya) belum tentu deskripsinya sama, karena penguasaan terhadap KD-KD kedua siswa itu belum tentu sama.
Sebagai contoh, misalkan matematika terdapat 5 KD untuk pengetahuan, yaitu KD 3.1 sampai dengan KD 3.5. Bisa saja siswa pertama, KD 3.1 sampai dengan 3.4 SANGAT MENGUASAI, sedangkan KD 3.5 kategorinya MENGUASAI, sedangkan siswa kedua KD 3.1 MENGUASAI sedangkan KD 3.2 sampai dengan KD 3.5 SANGAT MENGUASAI. Jadi masing-masing siswa bisa jadi deskripsinya semuanya berbeda. Inilah yang menjadi salah satu alasan bahwa menulis deskripsi pada rapor kurikulum 2014 itu merepotkan, kecuali bila dibantu dengan aplikasi, sehingga deskripsi akan muncul otomatis. Read the rest of this entry
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Jenjang SMP
Setelah saya memposting mengenai sistem penilaian (termasuk rapor) SMA dan SD, kini untuk melengkapi giliran saya memposting sistem penilaian kurikulum 2013 untuk jenjang SMP. Tampaknya ada perbedaan antara rapor SMP dan SMA, namun perlu dicatat bahwa model rapor SMP ini masih draft, sedangkan model rapor SMA sudah final, karena sudah dituangkan dalam surat keputusan dirjen dikmen kemdikbud. Perbedaan tersebut adalah nama guru yang tidak ditulis pada rapor SMP dan nilai untuk aspek pengetahuan dan keterampilan dinyatakan hanya dalam bentuk huruf.
Perhatikan model rapor SMP di bawah ini dan silakan dibandingkan dengan model rapor SMA Read the rest of this entry